Sunday, December 2, 2012

Rangkuman Ekonomi Bab 3 : Konsumen dan Produsen

A. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi

> Konsumsi ialah suatu kegiatan yang  bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan

2. Ciri-ciri dan Pembagian Benda Konsumsi

> Ciri-ciri benda konsumsi adalah sebagai berikut :
a. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan
b. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
c. Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur

> Berdasarkan habis tidaknya suatu benda pada saat dikonsumsi, benda konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contoh : makanan, minuman, dan obat-obatan.
b. Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh : baju, sepatu, tas, dll.

3. Tujuan Kegiatan Konsumsi

> Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung

B. Teori Perilaku Konsumen

> Utilitas (Utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang, atau dengan kata lain, utilitas adalah ukuran kepuasan yang diterima dari penggunaan atau konsumsi barang dan jasa.

> Utilitas adalah kata lain dari kepuasan, sering disebut pula sebagai nilai guna.

1. Pendekatan Kardinal (Marginal Utility)

> Pendekatan Kardinal adalah tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah, atau buah.

> Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen.

> Nilai Guna Total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang/jasa tertentu secara keseluruhan

> Nilai Guna Marjinal atau Kepuasan Marjinal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya

a. Hukum Gossen I (Herman Heinrich Gossen)

> Hukum Gossen I : "Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh

> Nilai guna total meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi, namun tambahan nilai guna marjinal semakin menurun.

> kadang-kadang Hukum Gossen I disebut juga hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun

b. Hukum Gossen II (Herman Heinrich Gossen)

> Hukum Gossen II : "Konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama

> Setelah unit terakhir dari setiap barang yang dikonsumsi mempunyai nilai yang sama, konsumen menghentikan konsumsinya.

> Kepuasan maksimum yang akan dicapai konsumen secara matematis dapat ditunjukkan dengan persamaan :


> Rumus kepuasan mengonsumsi 2 macam barang dengan harga yang berbeda :



2. Pendekatan Ordinal

> Pendekatan ordinal tentang perilaku konsumen adalah teori pendekatan yang menyatakan bahwa konsumsi barang tidak dapat diukur, melainkan dibuat peringkatnya menurut preferensi.

>Pendekatan Ordinal menggunakan kurva indiferensi untuk menjelaskan preferensi konsumen tersebut

> Kurva Indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama

> Kurva Indiferensi didasarkan pada 4 asumsi, yaitu sebagai berikut :
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi (Indifference map)
2. Konsumen mempunyai pendapatan tertentu
3. Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya
4. Kurva Indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang semakin tinggi

> Kurva Indiferensi yang semakin jauh dari titik nol menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi

> Karakteristik atau ciri-ciri umum Kurva Indiferensi adalah sebagai berikut :
1. Kurva Indiferensi memiliki kemiringan yang negatif (negatively-slopped). Dikarenakan jika jumlah suatu barang dikurangi, jumlah barang yang lain harus ditambah agar diperoleh kepuasan yang sama.
2. Kurva Indiferensi tidak saling berpotongan. Perpotongan antara 2 kurva indiferensi tidak mungkin terjadi
3. Cembung terhadap titik nol

> Kurva Indiferensi yang terletak semakin jauh dari titik nol menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi

> Marginal Rate Of Substitution (MRS) adalah tingkat kemiringan kurva indiferensi. Tanda negatif pada MRS adalah karena kuva indiferensi ber-slope negatif.

C. Produksi
1. Pengertian Produksi

> Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan

> Produksi barang adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya, dinamakan produksi barang.

> Produksi jasa adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda tanpa mengubah bentuknya

a. Produksi Barang

> Produksi barang dibedakan menjadi :
1. Barang Konsumsi
    Barang Konsumsi adalah barang yang siap untuk dikonsumsi
2. Barang Modal
    Barang Modal adalah barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang berikutnya

b. Produksi Jasa

> Produksi jasa dibedakan menjadi :
1. Jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan. Contoh : Film, Perawatan dokter, pengajaran dari seorang guru, atau pergelaran musik, dll.
2. Jasa yang tidak secara langsung memenuhi kebutuhan. Contoh : pengangkutan, pergudangan, perbankan, dll.

2. Tujuan Kegiatan Produksi

> Tujuan kegiatan produksi secara umum adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran

> Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan

> Bagi pihak konsumen atau masyarakat, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan

D. Faktor-faktor Produksi

> Faktor Produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa

> Faktor Produksi terdiri atas alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship)

> Faktor Produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli (utama)

> Faktor Produksi modal dan keahlian adalah faktor produksi turunan.

1. Faktor Produksi Alam

> Faktor Produksi Alam adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi.

> Sering pula disebut sebagai Faktor Produksi Asli

> Faktor Produksi Asli diantaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja

> Tenaga Kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.

> Juga dikategorikan sebagai Faktor Produksi Asli

> Dalam faktor produksi tenaga kerja ini terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.

Pengelompokkan tenaga Kerja

> Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

a. Tenaga Kerja Menurut Kualitas Tenaga Kerja
(1) Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya. contoh : dokter.
(2) Tenaga kerja terampil, dalah tenaga kerja yang memerlukan kursur atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. contoh : supir.

b. Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja
(1) Tenaga kerja rohani, adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. contoh : guru, editor, konsultan, dan pengacara.
(2) Tenaga kerja jasmani, adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. contoh : tukang las, pengayuh becak, dan supir.

3. Faktor Produksi Modal

> Faktor Produksi Modal (capital) adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses produksi barang dan jasa lain.

> Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi.

Pengelompokkan Modal
> Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, kepemilikan, dan sifatnya.

a. Pembagian modal atas dasar sumber
(1) Modal sendiri, adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran modal dari pemilik.
(2) Modal asing, adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi

b. Pembagian modal atas dasar bentuk
(1) Modal konkret, adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dll.
(2) Modal abstrak, adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, hak merek, dan goodwill.

c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
(1) Modal individu (perorangan), adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Misalnya rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank
(2) Modal masyarakat (modal umum), adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Misalnya rumah sakit umum miliki pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

d. Pembagian modal menurut sifat
(1) Modal tetap, adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin, dan bangunan pabrik
(2) Modal lancar, adalah jenis modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya bahan baku produksi.

4. Faktor Produksi Keahlian

> Faktor Produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan seseorang dalam memanfaatkan/mendayagunakan faktor produksi dalam rangka menghasilkan barang dan jasa

> untuk menghasilkan laba atau profit


E. Teori Produksi
1. Klasifikasi Faktor Produksi

> Faktor Produksi dapat dibedakan menjadi :
1. Faktor produksi tetap, adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu
2. Faktor produksi variabel, adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek

> Jangka pendek adalah periode waktu dimana minimal terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap ditambah dengan satu atau beberapa faktor produksi variabel.

> Jangka panjang adalah periode waktu dimana semua faktor produksi berubah.

2. Fungsi Produksi Jangka Pendek

> Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi input tersebut.

> secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis dalam persamaan berikut :

Q = f ( C, L, R, T)

* Q (Quantity) = jumlah barang yang dihasilkan
f (Function) = simbol persamaan fungsional
C (Capital) = modal
L (Labor) = tenaga kerja
R (Raw material) = bahan baku
T (Technology) = teknologi

> Output (berupa barang dan jasa) yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang proses. Jika komposisi salah satu input diubah, maka outputnya juga akan berubah. Output akab berubah secara proporsional dengan besar-kecilnya perubahan input.

3. Faktor Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel

> Dalam jangka panjang, semua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi bersifat variabel.

> Digambarkan dengan menggunakan kurva isokuan (isoquant) yang berasal dari kata iso (sama) dan quant (kuantitas)

> Kurva isokuan adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi faktor produksi yang menghasilkan tingkat produksi yang sama.

> Kurva isokuan memperlihatkan semua kombinasi input yang akan menghasilkan output dalam jumlah yang sama

4. Perluasan Produksi

> Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor produksinya (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitas faktor produksi yang ada (intensifikasi).

> Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang ada serta memperhatikan hal-hal berikut :
a. Keterbatasan faktor produksi
b. Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output

5. Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-rata.

> Produk total (total product) adalah jumlah keluaran (output) yang dihasilkan selama periode waktu tertentu.

> Produk marjinal (marginal product) adalah pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variabel.

> Produk rata-rata (average product) adalah hasil bagi produk total dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi.

> secara matematis AP dirumuskan sebagai berikut :

6. Hukum Produk Marjinal yang Semakin Menurun

> Hukum Produk Marjinal yang Semakin Menurun menyatakan bahwa apabila faktor produksi terus ditambah, hasil produksi akan meningkat sampai titik tertentu, namun kemudia pertambahan itu semakin menurun.

7. Tahap-tahap Produksi
a. Tahap 1
Pada tahap ini, TP input variabel meningkat, input tetap digunakan terlalu banyak dibanding penggunaan input variabel. Tidak rasional bagi produsen untuk berproduksi, karena unit pendukung biaya tetap terlalu kecil, dan juga dikarenakan setiap tambahan input variabel akan menambah tambahan output dengan harga yang lebih mahal.

b. Tahap 2
Pada tahap ini, AP input variabel menurun dan MP input variabel menurun. Penggunaan input tetap dan input variabel sudah rasional. Tahap yang rasional bagi produsen untuk berproduksi, karena pada tahap ini penggunaan input variabel sudah mulai menurunkan produk rata-rata maupun produk marjinal.

c. Tahap 3
Pada tahap ini TP input variabel menurun, MP input variabel relatif menurun. Penggunaan input variabel terlalu banyak dibanding penggunaan input tetap. Tidak rasional bagi produsen untuk berproduksi pada tahap ini, karena penambahan input variabel justru akan menurunkan produk total.

F. Pelaku Ekonomi
1. Pelaku Ekonomi

> Pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

a. Rumah Tangga Keluarga

> Merupakan unit ekonomi yang paling kecil

> Mempunyai 2 peran dalam kegiatan ekonomi, yaitu sebagai :
1. Konsumen : membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Penyedia jasa faktor produksi : berupa tenaga kerja, tanah, ataupun modal, dari faktor-faktor produksi ini rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan.

b. Rumah Tangga Produsen

> Rumah Tangga Produsen adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat.

> Berdasarkan kepemilikannya, perusahaan dibedakan menjadi :
1. Perusahaan negara : menekankan layanan kepada masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. contoh : PT Telkom, PT PLN, dll.
2. Perusahaan swasta : bertujuan untuk mencari laba sebesar-besarnya. contoh : PT Indofood, PT Astra Internasional, dll.

Peran Rumah Tangga Keluarga dan Perusahaan Dalam Kegiatan Ekonomi


C. Pemerintah

> Pasal 33 UUD 1945
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam  yang terkandang di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

> Berdasarkan pasar 33 alay 2 dan 3 diatas, pemerintah harus bertindak sebagai pelaku ekonomi.

> Peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian, yaitu sebagai :
1. Konsumen : misalnya belanja barang untuk penyelenggaraan negara dan biaya untuk perawatan harta negara
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3. Menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha : misalnya menjaga stabilitas harga-harga, dan memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha
4. Melakukan distribusi pendapatan : agar tidak timbul jurang pemisah yang terlalu lebar antara si kaya dan si misin.

> Belanja pemerintah terdiri atas belanja rutin (contoh : membayar gaji pegawai negeri dan TNI) dan belanja pembangunan (contoh : pembiayaan untuk memelihara dan membangun fasilitas umum, seperti jalan raya dan jembatan)/

> Uang yang dibelanjakan pemerintah berasal dari pendapatan yang bersumber dari pajak, keuntungan perusahaan negara, pinjaman dari negara lain, dan pendapatan lainnya.

Peran Pemerintah dalam Perekonomian
D. Masyarakat Luar Negeri

> Keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar negeri :
1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan
2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat diekspor ke luar negeri untuk mendapatkan devisa
3. Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Hal ini tentu akan membantu pemerintah dalam usaha mengurangi pengangguran
4. Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang sangat bermanfaat bagi negara kita yang sedang membangun
5. Memungkinkan negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.


Diagram alir melingkar saling ketergantungan antarpelaku ekonomi

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates