Wednesday, March 13, 2013

sebatas coretan...

Jakarta, 12 Maret 2013

Hai engkau! seseorang yang dulu sempat ku namakan "cinta"; seseorang yang dulu sempat kusebut sahabat; seseorang yang sempat mengisi labirin kosong pada hati ini. Baik-baik kah kamu disana? bisa kutebak dirimu disana sedang mengalami hari hari yang sibuk, sms ku pun tak pernah kau balas. Masih samakah kesibukanmu yang sekarang dengan kesibukanmu saat "kita" pernah ada dulu?

"kita"
"kita"...
bicara soal "kita"...
seperti kata yang tak asing ditelingaku, seperti dulu kata itu memang pernah tercipta, bukan... bukan untukku kata itu tercipta. bukan... bukan juga untukmu kata itu tercipta. Tapi ya memang untuk... "kita". Ya, aku&kamu. kata itu tercipta untuk aku&kamu.

"kita"....
apa ya kira-kira arti kata itu bagimu sekarang
semenjak kau memilih untuk memutuskan hubungan secara sepihak tepat pada malam itu...
malam dimana segala sesuatunya harus berakhir, dimana ego berhasil memenangkan sebuah pertarungan antara perasaan harus mempertahankan hubungan dengan perasaan harus mengakhiri sampai disini yang bergejolak didalam hatimu.

Memang semuanya salahku sampai gejolak itu bisa timbul dihatimu...
seharusnya ego ini tak pernah hadir diantara aku&kamu
seharusnya ego ini tak bisa mengalahkan semua pengikat diantara aku&kamu
lihatlah akibatnya! lihat!
menuliskan kata "kita" untuk sesuatu yang memang pernah kita lakukan dulu saja membuatku merinding ketakutan
karna ku tau, kau takkan suka lagi seandainya kata itu berada di sekitar jangkauan pendengaranmu

bodoh!
memang aku yang bodoh
sampai bisa membuat orang sebaik dan sesempurna kamu, lepas begitu saja dari hidupku
aku dan egoku...
hhhh... seandainya saja, waktu bisa diputar balikkan
tapi tenang saja... aku takkan memilih untuk kembali kepada saat dimana "kita" ada
aku akan lebih memilih untuk kembali dimana saat kita harusnya bertemu untuk pertama kalinya
agar kita tidak pernah bertemu
tau alasannya?
agar aku tak perlu mengenalmu, agar aku tak perlu menyakitimu, agar semua perasaan bersalah ini tak perlu ada
aku lelah... lelah merasakan perasaan bersalah yang mendalam, dan bukan hanya perasaan bersalah yang kini ku rasakan... perasaan akan adanya ruang yang sangat hampa di dalam tubuh ini yang membuatku semakin tak tahan... sakit rasanya....
aku lelah... lelah merasakan rindu yang mendalam, dan walaupun aku berharap aku bertemu dengan mu dalam mimpi. itu tetap tak pernah terwujud.
apakah Tuhan benar benar ingin menjauhkanmu dariku? begitukah Tuhan?
sekali lagi... maafkan aku Tuhan, aku yang salah.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates